INJIL DATANG KE
TESALONIKA
Bacaan Alkitab: Kis 16:9-40; Kis 17:1-4,12; Yer 23:1-6; Yes
9: 1-7; Rm 1:16
Pokok Pikiran: Kepastian
yang kita miliki akan janji-janji Allah haruslah didasarkan atas kenyakinan
kita pada Kitab Suci-Nya.
Pertanyaan :
Dalam keadaan bagaimana Injil diberitakan kepada warga Tesalonika?
Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari pengalaman Paulus? Apakah kita mengakui bahwa penderitaan dan kematian Kristus merupakan kegenapan
nubuatan dari perjanjian lama? Apakah kita yakin bahwa agama kita bersumber
dari Allah yang akan menyelamatkan dunia dari dosa? Kalau kita yakin kenapa
kita belum berbagi dengan orang lain? Yesus digambarkan dalam Wahyu 13:08 sebagai Anak Domba yang
telah "disembelih” dari dunia yang dijadikannya. Apakah ini menunjukkan tentang asal muasal
rencana Tuhan untuk menebus
dunia? Mengapa perlu bagi Kristus untuk menderita dan mati agar dunia
dapat dipulihkan? Mengapa Allah bisa diabaikan oleh Adam dan Hawa dengan berbuat
dosa? Paulus merujuk kepada Kristus sebagai "anak domba
Paskah.
Penderitaan Kristus dan kematian-Nya adalah pemenuhan rencana Allah untuk menebus dunia. Kesadaran ini dapat memberikan kita keyakinan dalam Firman Allah dan cinta Nya bagi kita seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang baru percaya di Tesalonika.
PARA PENGINJIL
MEMBAYAR HARGA YANG
MAHAL
Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa
yang dikatakan oleh Paulus. Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi
rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh
percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai
kami menerimanya.
Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar. Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan." Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu. Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa.
Ketika kepala penjara itu terjaga dari
tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak bunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan
diri. Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan
celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!" Kepala penjara
itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah
ia di depan Paulus dan Silas. Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata:
"Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Jawab
mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat,
engkau dan seisi rumahmu."
Banyak orang percaya, tidak diragukan lagi, setelah melihat dengan mata mereka sendiri
garis-garis yang ditimbulkan oleh cambukan Romawi. Paulus sangat merasakan ketidak adilan dalam proses
pencambukan warga negara Romawi tanpa melalui pengadilan.
STRATEGI KHOTBAH PAULUS
Tesalonika, terletak sekitar 37 mil (59 km) sedikit ke arah utara barat dari Apollonia. Kota ini
sebelumnya dikenal sebagai Thermae, tetapi sudah diperluas oleh Philip dari
Makedonia, dan diubah namanya oleh Cassander untuk menghormati Tesalonika, istri dan anak perempuan Philip.
Kota ini ramai dengan perdagangan di Teluk Thermaic, telah menjadi kota pelabuhan. Tesalonika merupakan kota penting. Sebagai pusat komersial yang maju, Tesalonika menarik orang-orang Yahudi untuk berdagang dalam jumlah besar. Orang-orang Yahudi menikmati kebebasan beragama, dan mampu membangun tempat ibadah mereka sendiri. Besar kemungkinan sinagog di Tesalonika juga dibantu oleh orang-orang Yahudi di kota-kota lain disekitar Tesalonika.
Disini Paulus berkhotbah kepada orang-orang di Tesolanika perihal kenyataan bahwa penderitaan dan kematian Kristus bukan merupakan suatu kesalahan tragis tetapi "keharusan" Ilahi. Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai “Perlu" (dei) adalah kata signifikan dari buku injil Lukas. Hal ini terjadi 18 kali dalam buku Injilnya dan 22 kali lebih dalam di buku Kisah Para Rasul.
Pertama kali Lukas menggunakan kata ini
dalam Injilnya ketika Yusuf dan Maria kehilangan Yesus pada umur 12-tahun di Yerusalem (Lukas 2:41-51). Ketika
mereka menemukan Dia di Bait Allah, Yesus mengatakan sudah seharusnya tidak mengherankan karena
memang Dia "diperlukan" "di dalam rumah Bapa-Nya."
Pesan dasar yang sama terjadi beberapa kali dalam injil Lukas ,dimana Yesus berbicara tentang berbagai aspek kehidupan-Nya. Yesus berbicara tentang perlunya pemberitaan penginjilan (Lukas 4:43), penyembuhan-Nya pada seorang wanita lumpuh pada hari Sabat (13:16), tepung dirumah Zakheus, dan yang paling penting adalah, penolakan penderitaan, dan kematian utama-Nya di Yerusalem (13:33;17:25; 22:37; 24:7, 26).
Meskipun mudah untuk dilihat "keharusan" di balik beberapa peristiwa, seperti penyembuhan seseorang merupakan pertunjukan kasih Tuhan, kenapa itu "perlu" karena Yesus juga menderita dan mati sebagai bagian dari rencana Tuhan untuk menyelamatkan dunia? Tuhan tidak mengabaikan dosa melainkan memberi kita kesempatan dan Tuhan tidak menuntut kematian-Nya.
Meskipun menghadapi dosa mungkin terdengar sangat mudah untuk dilakukan, Tuhan tidak bisa melakukannya tanpa mengorbankan keadilan dan kekudusan. Dosa bukanlah masalah yang sepele (kecil). Hal ini sepenuhnya kebalikan dari karakter Allah. Dosa adalah jahat, yang menyebabkan penderitaan dan kematian. Untuk mengabaikan dosa akan menjadi setara membenarkan keberadaannya.
Dia mengatasi dosa. Namun, sebagai Allah yang penuh kasih, Dia juga ingin menawarkan rahmat bagi orang berdosa. Untuk menjadi baik hanya dalam berurusan dengan dosa dan berbelas kasihan dalam menangani orang berdosa, Allah memilih untuk menanggung kematian di kayu salib akibat dari dosa-dosa kita keatas diriNya.
Dia melakukannya dengan mengutus Yesus menjadi Pengganti kita. Kematian Yesus membuat kita layak di hadapan Allah. Hal inilah yang ditekankan Paulus di dalam Roma 3:26, di mana ia mengatakan bahwa kematian Yesus memungkinkan bagi Tuhan untuk dapat membenarkan orang yang memiliki iman kepada Yesus.
Pertimbangkan ini: Alkitab berulang kali menggambarkan Tuhan yang baik, Allah yang adil dalam berurusan dengan dosa dan Tuhan yang penuh kasih dalam berurusan dengan orang berdosa.
DUA SUDUT PANDANG TENTANG MESIAS
Yer 23:1-6 1 "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba
gembalaan-Ku hilang dan terserak – demikianlah firman Tuhan. Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah
Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku: "Kamu telah
membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan kamu tidak
menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu
perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman TUHAN.
Dan Aku sendiri akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku dari segala negeri ke mana Aku mencerai-beraikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka: mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak. Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekor pun, demikianlah firman TUHAN.
Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN keadilan kita.
Sebab seorang anak
telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang
pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan
damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam
kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan
kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya.
Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini. Sementara orang Kristen mula-mula melihat penderitaan dan kematian Kristus sebagai “keharusan” karena itu merupakan rencana Tuhan untuk menebus dunia, buat orang Yahudi dan bukan orang Yahudi.
Dari perspektif dunia, Salib adalah objek
rasa malu dan kekalahan, bukan sesuatu yang
harus dihormati. Dalam sepotong grafiti
kuno ditemukan di Roma dengan tanggal yang tertera yaitu di sekitar jamannya Rasul Paulus, kita bisa mendapatkan sekilas gambaran
dari jenis-jenis razzing dan penghinaan kepada
orang Kristen pada
jaman itu yang harus mereka
alami sebagai akibat dari iman mereka.
Yang cukup menarik dari penemuan itu, yang dikenal dengan grafiti Alexamenos, juga tampak
dipaling depan dari graffiti
tersebut yaitu
gambar penyaliban Yesus. Dimana
digambarkan sebuah
adegan penyaliban
dan pada salib
itu memiliki
kepala seekor keledai tetapi tubuhnya seorang
manusia.
Selain salib ada seorang pemuda terlihat berlutut dalam dan menyembah. Dan di bawah salib ada suatu tulisan: "Alexander memuja dewa [nya]." Intinya ini jelas-ke Kristenan dipandang sebagai suatu kebodohan karena percaya kepada Yesus. Maka tidak mengherankan bahwa ketika Rasul Paulus menulis suratnya kepada orang-orang di Romawi agar mengingatkan mereka bahwa Yesus yang disalibkan dan dibangkitkan itu bukan sesuatu "kehinaan" tetapi sesuatu yang membanggakan dalam (Roma 1:16). Karena melalui "Kebodohan" (1 Kor 1:18) Salib Kristus telah mengalahkan kuasa dosa dan kematian.
Pertimbangkan ini: Pesan dari salib Yesus terus ditertawakan oleh orang yang tidak percaya hingga hari ini. Apa yang bisa kita lakukan untuk mendorong mereka yang berada dalam gereja untuk tidak menjadi "malu" kepada Salib tetapi menerima kemuliaan di dalamnya?
Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban
penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak
TUHAN akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang
dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan
banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan
membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh
orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah
menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara
pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa
untuk pemberontak-pemberontak.
Setelah Kebangkitan, Lukas mengisahkan bagaimana Yesus menegur dua orang murid dalam perjalanan ke Emaus karena mereka gagal untuk mengetahui bahwa dalam Perjanjian Lama dikatakan "perlu" bagi Mesias harus menderita dan ditolak.Apa peristiwa dan / atau cerita yang Anda lihat dalam Perjanjian Lama yang mengarah ke "keharusan" kematian Yesus?
Cerita apakah dan dalam peristiwa manakah didalam Kitab Suci yang mungkin dapat terlihat suatu waktu, atau kegagalan atau kejatuhan suatu keadilan yang memiliki ujung dari keseluruhan cerita yang belum diketahui? Bagaimana ini mendorong kita dalam perjalanan ke-Kristen kita hari ini?
Fakta bahwa Paulus mendorong orang Kristen di Roma untuk tidak menjadi "malu" Injil (Roma 1:16) menunjukkan
bahwa orang Kristen di
Roma menghadapi ejekan masyarakat
luas karena keyakinan mereka. Dengan cara apa orang Kristen diejek dalam masyarakat luas pada hari ini?
LAHIRNYA SEBUAH GEREJA
Kis 17:04 Beberapa orang dari mereka menjadi yakin dan menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga sejumlah besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit perempuan-perempuan terkemuka.
Beberapa orang Yahudi dibujuk untuk bergabung dengan Paulus dan Silas, terutama kelompok besar orang Yunani yang telah masuk agama Yahudi dan istri-istri orang terkemuka banyak. Empat kali lipat banyaknya. Ungkapan "beberapa dari mereka" mengacu kepada orang Yahudi, tetapi dengan jumlah yang kecil. "orang Yunani yang saleh," yaitu yang masih belum mengenal Allah dan telah belajar untuk menyembah Allah menurut contoh yang dilakukan orang Yahudi, ada "banyak orang ", dan tidak sedikit dari "istri-istri atau perempuan pejabat," yang juga bukan Yahudi dan Paulus kemudian menyebut mereka seperti ini, "Anda berbalik kepada Allah dari berhala-berhala untuk melayani Allah yang hidup dan benar".
Penderitaan Kristus dan kematian-Nya adalah pemenuhan rencana Allah untuk menebus dunia. Kesadaran ini dapat memberikan kita keyakinan dalam Firman Allah dan cinta Nya bagi kita seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang baru percaya di Tesalonika.
1 Tes 2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya
mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang
kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang
sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam
kamu yang percaya.
Kis 16:9-40 Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu
penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya,
katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" Setelah Paulus
melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke
Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah
telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana. Lalu
kami bertolak dari Troas dan langsung berlayar ke Samotrake, dan keesokan
harinya tibalah kami di Neapolis; dari situ kami ke Filipi, kota pertama di
bagian Makedonia ini, suatu kota perantauan orang Roma. Di kota itu kami
tinggal beberapa hari.
Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami
menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami
duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang
ada berkumpul di situ. Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia
turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang
beribadah kepada Allah.
Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar. Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan." Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu. Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa.
Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu,
berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini mengacau kota kita,
karena mereka orang Yahudi, dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita
sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya." Juga orang
banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh
mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka.
Setelah mereka
berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara
diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. Sesuai dengan
perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling
tengah dan Membelenggu kaki
mereka dalam pasungan yang kuat. Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas
berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain
mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga
sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan
terlepaslah belenggu mereka semua.
Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya
dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara
itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga kepala penjara dan
keluarganya memberi diri untuk dibaptis dan membawa mereka ke rumahnya dengan
menghidangkan makanan kepada mereka. Kepala penjara itu sangat bergembira, bahwa ia dan
seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Setelah hari siang
pembesar-pembesar kota menyuruh pejabat-pejabat kota pergi kepada kepala
penjara dengan pesan: "Lepaskanlah kedua orang itu! "Kepala penjara
meneruskan pesan itu kepada Paulus, katanya: "Pembesar-pembesar kota telah
menyuruh melepaskan kamu; jadi keluarlah kamu sekarang dan pergilah dengan
selamat!"
Tetapi Paulus berkata kepada orang-orang itu: "Tanpa
diadili mereka telah mendera kami, orang-orang Roma di muka umum telah melemparkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau mengeluarkan kami
dengan diam-diam? Tidak mungkin demikian! Biarlah mereka datang sendiri dan
membawa kami ke luar."
Pejabat-pejabat itu menyampaikan perkataan itu
kepada pembesar-pembesar kota. Ketika mereka mendengar, bahwa Paulus dan Silas
adalah orang Rum, maka takutlah mereka. Mereka datang minta maaf lalu membawa
kedua rasul itu ke luar dan memohon, supaya mereka meninggalkan kota itu. Lalu
mereka meninggalkan penjara itu dan pergi ke rumah Lidia; dan setelah itu bertemu
dengan saudara-saudaranya di situ dan menghiburkan mereka, berangkatlah kedua
rasul itu meninggalkan Filipi.
1 Tes 2:1-2 Kamu sendiri pun memang tahu, saudara-saudara,
bahwa kedatangan kami di antaramu tidaklah sia-sia. Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti
kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun dengan pertolongan Allah
kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam
perjuangan yang berat.
STRATEGI KHOTBAH PAULUS
Kis 17:1-3 Paulus dan Silas mengambil jalan melalui
Amfipolis dan Apolonia dan tiba di Tesalonika. Di situ ada sebuah rumah
ibadat orang Yahudi. Seperti biasa
Paulus masuk ke rumah ibadat itu. Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan
dengan mereka bagian-bagian dari Kitab Suci. Ia menerangkannya kepada mereka
dan menunjukkan, bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang
mati, lalu ia berkata: "Inilah Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan
kepadamu."
Kota ini ramai dengan perdagangan di Teluk Thermaic, telah menjadi kota pelabuhan. Tesalonika merupakan kota penting. Sebagai pusat komersial yang maju, Tesalonika menarik orang-orang Yahudi untuk berdagang dalam jumlah besar. Orang-orang Yahudi menikmati kebebasan beragama, dan mampu membangun tempat ibadah mereka sendiri. Besar kemungkinan sinagog di Tesalonika juga dibantu oleh orang-orang Yahudi di kota-kota lain disekitar Tesalonika.
Disini Paulus berkhotbah kepada orang-orang di Tesolanika perihal kenyataan bahwa penderitaan dan kematian Kristus bukan merupakan suatu kesalahan tragis tetapi "keharusan" Ilahi. Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai “Perlu" (dei) adalah kata signifikan dari buku injil Lukas. Hal ini terjadi 18 kali dalam buku Injilnya dan 22 kali lebih dalam di buku Kisah Para Rasul.
Lukas
menggunakan kata ini untuk menunjukkan bahwa peristiwa dalam
kehidupan Yesus adalah bukan hanya hasil dari kebetulan tetapi adalah bagian
dari rencana ilahi yang dinyatakan dalam
Kitab Suci untuk menebus umat manusia.
Pesan dasar yang sama terjadi beberapa kali dalam injil Lukas ,dimana Yesus berbicara tentang berbagai aspek kehidupan-Nya. Yesus berbicara tentang perlunya pemberitaan penginjilan (Lukas 4:43), penyembuhan-Nya pada seorang wanita lumpuh pada hari Sabat (13:16), tepung dirumah Zakheus, dan yang paling penting adalah, penolakan penderitaan, dan kematian utama-Nya di Yerusalem (13:33;17:25; 22:37; 24:7, 26).
Meskipun mudah untuk dilihat "keharusan" di balik beberapa peristiwa, seperti penyembuhan seseorang merupakan pertunjukan kasih Tuhan, kenapa itu "perlu" karena Yesus juga menderita dan mati sebagai bagian dari rencana Tuhan untuk menyelamatkan dunia? Tuhan tidak mengabaikan dosa melainkan memberi kita kesempatan dan Tuhan tidak menuntut kematian-Nya.
Meskipun menghadapi dosa mungkin terdengar sangat mudah untuk dilakukan, Tuhan tidak bisa melakukannya tanpa mengorbankan keadilan dan kekudusan. Dosa bukanlah masalah yang sepele (kecil). Hal ini sepenuhnya kebalikan dari karakter Allah. Dosa adalah jahat, yang menyebabkan penderitaan dan kematian. Untuk mengabaikan dosa akan menjadi setara membenarkan keberadaannya.
Dia mengatasi dosa. Namun, sebagai Allah yang penuh kasih, Dia juga ingin menawarkan rahmat bagi orang berdosa. Untuk menjadi baik hanya dalam berurusan dengan dosa dan berbelas kasihan dalam menangani orang berdosa, Allah memilih untuk menanggung kematian di kayu salib akibat dari dosa-dosa kita keatas diriNya.
Dia melakukannya dengan mengutus Yesus menjadi Pengganti kita. Kematian Yesus membuat kita layak di hadapan Allah. Hal inilah yang ditekankan Paulus di dalam Roma 3:26, di mana ia mengatakan bahwa kematian Yesus memungkinkan bagi Tuhan untuk dapat membenarkan orang yang memiliki iman kepada Yesus.
Pertimbangkan ini: Alkitab berulang kali menggambarkan Tuhan yang baik, Allah yang adil dalam berurusan dengan dosa dan Tuhan yang penuh kasih dalam berurusan dengan orang berdosa.
DUA SUDUT PANDANG TENTANG MESIAS
Kerajaan Mesias
Dan Aku sendiri akan mengumpulkan sisa-sisa kambing domba-Ku dari segala negeri ke mana Aku mencerai-beraikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke padang mereka: mereka akan berkembang biak dan bertambah banyak. Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekor pun, demikianlah firman TUHAN.
Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN keadilan kita.
Yes 9:1-7 Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah
melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya
terang telah bersinar. Engkau telah
menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah
bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang
bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Sebab kuk yang menekannya dan
gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan seperti
pada hari kekalahan Midian. Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan
setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini. Sementara orang Kristen mula-mula melihat penderitaan dan kematian Kristus sebagai “keharusan” karena itu merupakan rencana Tuhan untuk menebus dunia, buat orang Yahudi dan bukan orang Yahudi.
Tetapi buat orang Yahudi ini
merupakan suatu kesalahan bagaimana mungkin setelah menunggu sekian lama datangnya Mesias, setelah Mesias itu datang harus
disalibkan tampaknya hal itu amat menggelikan. Seharusnya Mesias datang untuk mengalahkan musuh-Israel bukannya
disalibkan oleh mereka.
Bangsa Romawi juga berpikir bahwa orang
Kristen tertipu dalam mengikuti ajaran Yesus. Siapa yang akan menyembah seseorang yang,
setidaknya dalam pikiran seorang Romawi, penjahat lalu disalibkan?
Selain salib ada seorang pemuda terlihat berlutut dalam dan menyembah. Dan di bawah salib ada suatu tulisan: "Alexander memuja dewa [nya]." Intinya ini jelas-ke Kristenan dipandang sebagai suatu kebodohan karena percaya kepada Yesus. Maka tidak mengherankan bahwa ketika Rasul Paulus menulis suratnya kepada orang-orang di Romawi agar mengingatkan mereka bahwa Yesus yang disalibkan dan dibangkitkan itu bukan sesuatu "kehinaan" tetapi sesuatu yang membanggakan dalam (Roma 1:16). Karena melalui "Kebodohan" (1 Kor 1:18) Salib Kristus telah mengalahkan kuasa dosa dan kematian.
Pertimbangkan ini: Pesan dari salib Yesus terus ditertawakan oleh orang yang tidak percaya hingga hari ini. Apa yang bisa kita lakukan untuk mendorong mereka yang berada dalam gereja untuk tidak menjadi "malu" kepada Salib tetapi menerima kemuliaan di dalamnya?
PENDERITAAN SEBELUM
KEMULIAAN
Yes 53:1-6 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami
dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan
sebagai tunas dari tanah kering.
Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada,
sehingga kita memandang dia dan rupa pun tidak, tetapi kita menginginkannya.
Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa
menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap
dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit
kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita
mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh
karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran
yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh
bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba,
masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan
kepadanya kejahatan kita sekalian.
Zak 09:09 Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri
Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu;
ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor
keledai beban yang muda.
Kis 17:2-3 Seperti biasa Paulus masuk ke rumah ibadat itu.
Tiga hari Sabat berturut-turut ia membicarakan dengan mereka bagian-bagian dari
Kitab Suci. Ia menerangkannya kepada mereka dan menunjukkan, bahwa Mesias harus
menderita dan bangkit dari antara orang mati, lalu ia berkata: "Inilah
Mesias, yaitu Yesus, yang kuberitakan kepadamu.
Yes 53:7-12 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri
ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke
pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang
menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan
penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya?
Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan
umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik,
dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak
berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak
meremukkan dia dengan kesakitan.
Setelah Kebangkitan, Lukas mengisahkan bagaimana Yesus menegur dua orang murid dalam perjalanan ke Emaus karena mereka gagal untuk mengetahui bahwa dalam Perjanjian Lama dikatakan "perlu" bagi Mesias harus menderita dan ditolak.Apa peristiwa dan / atau cerita yang Anda lihat dalam Perjanjian Lama yang mengarah ke "keharusan" kematian Yesus?
Cerita apakah dan dalam peristiwa manakah didalam Kitab Suci yang mungkin dapat terlihat suatu waktu, atau kegagalan atau kejatuhan suatu keadilan yang memiliki ujung dari keseluruhan cerita yang belum diketahui? Bagaimana ini mendorong kita dalam perjalanan ke-Kristen kita hari ini?
Realitas penderitaan di dunia adalah
salah satu yang paling sulit, isu-isu yang mencegah orang percaya
kepada sumber kekuasaan dan Allah mengasihi semua orang.
Walaupun ada cara-cara tertentu tetapi tidak mudah atau gampang mengatasi masalah penderitaan, kenyamanan dan harapan. Apakah yang dapat kita temukan dalam penderitaan Kristus
untuk kita?
LAHIRNYA SEBUAH GEREJA
Kis 17:04 Beberapa orang dari mereka menjadi yakin dan menggabungkan diri dengan Paulus dan Silas dan juga sejumlah besar orang Yunani yang takut kepada Allah, dan tidak sedikit perempuan-perempuan terkemuka.
Beberapa orang Yahudi dibujuk untuk bergabung dengan Paulus dan Silas, terutama kelompok besar orang Yunani yang telah masuk agama Yahudi dan istri-istri orang terkemuka banyak. Empat kali lipat banyaknya. Ungkapan "beberapa dari mereka" mengacu kepada orang Yahudi, tetapi dengan jumlah yang kecil. "orang Yunani yang saleh," yaitu yang masih belum mengenal Allah dan telah belajar untuk menyembah Allah menurut contoh yang dilakukan orang Yahudi, ada "banyak orang ", dan tidak sedikit dari "istri-istri atau perempuan pejabat," yang juga bukan Yahudi dan Paulus kemudian menyebut mereka seperti ini, "Anda berbalik kepada Allah dari berhala-berhala untuk melayani Allah yang hidup dan benar".
Gereja di Tesalonika
tampaknya telah didominasi non-Yahudi, dan beberapa anggotanya dimenangkan dari
berhala tanpa melalui Yudaisme.
Apa
yang Anda rasakan didalam kehidupan kita ketika seseorang datang membantu kita. Apa yang akan terjadi apabila bantuan itu tidak datang? Bagaimana kita mengekspresikan
rasa terima kasih kita sebagai
imbalan? Bagaimana
atau apa yang terjadi bila Allah mati untuk
kita? Bagaimana seharusnya kita mengungkapkan rasa syukur kita kepada-Nya sebagai imbalan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar