BAIT
SUCI SURGAWI
1.Pelajaran minggu ini mengatakan bahwa berbagai tempat bait suci didunia ini
"sebagai tempat mengajar . "
Apakah bait suci ini mengajarkan kita tentang
karakter Allah ? ( Pendahuluan )
Musa membuat Kemah Pertemuan ataupun Kemah Suci di padang belantara berdasarkan
petunjuk dari Allah dan meniru model yang ditunjukkan Allah seperti Kemah Suci
di surga dan perabotannya. Tujuannnya adalah untuk memperagakan rencana
keselamatan manusia melalui sistim penebusan dosa. Tuhan menggunakannya sebagai sebuah sarana pengajaran. Bait Suci
bangsa Israel beserta upacara-upacaranya menggambarkan kebenaran-kebenaran
penting tentang penebusan,tentang tabiat Allah, dan tentang penentuan akhir
dari dosa. Bait Suci Surgawi adalah sebuah tempat yang nyata, dan dari padanya
kita dapat mempelajari kebenaran-kebanaran mengenai tabiat dan pekerjaan Allah
kita. Maka focus pelajaran minggu ini ialah Bait Suci Surgawi serta apa yang
sedang Allah lakukan di sana bagi kita. Oleh karena, apa yang Ia sedang lakukan
di Bait Suci itu sesungguhnya adalah untuk kita.
2 . Menurut Ellen G White, " Subyek kudus adalah kunci yang membuka misteri isappointment 1844 ? " Bagaimana melakukannya ? Dia juga mengatakan bahwa " banyak kebenaran penting " yang diajarkan di sana ? Apa sajakah kebenaran ini dan apa pentingnya bagi meereka ? ( Pendahuluan )
3 . Menurut
pelajaran ini, pesan kudus " doktrin Advent yang unik " . Apa yang unik dari doktrin itu ? ( Pendahuluan )
4 . Baca 1 Raja-raja 08:49 dan Mazmur 102:19 . Bagaimana Allah lebih berada di surga daripada di tempat lainnya ? Apa perbedaan antara "kehadiran umum" Allah dan " Kehadiran khusus-Nya? " ( Pelajaran hari Minggu ) Tiga kodrat Allah adalah maha kuasa (omnipotent), maha mengetahui (omniscient), dan hadir di mana-mana (omnipresent). Kodrat yang ketiga, yaitu kahadiran Allah di segala tempat pada waktu yang bersamaan,dapat terjadi sekalipun Allah itu esa (Ul 6:4; 1Tim 2:5) Sebahagian orang memahami kodrat Allah yang bisa berada dimana-mana itu dengan mengaitkan pernyataan kitabsuci bahwa “Allah itu Roh” (Yoh4:24). Tetapi jangan lupa bahwa Allah memiliki sosok fisik dari mana Adam memperoleh bentuk lahiriahnya (kej 1:26), bahkan Allah mempunyai wajah,kaki dan tangan (kel 33:20-23), memiliki mata untuk melihat (Maz 11.:4) dan telinga untuk mendengar (Yes 59:2) Melengkapi sifat Allah yang hadir di mana-mana itu adalah keberadaan-Nya yang abadi, Allah adalah Alfa dan Omega (Maz 90:2).Dia sudah ada selamanya dan akan selamanya ada (Yud 1:25).
Sekalipun Allah bertahta dan bertempat
tinggal di surga, yaitu sebuah tempat yang terletak dilangit yang ketiga,
kehadirannya juga ada dimana saja diseluruh alam semesta. Seperti
pernyataan-Nya sendiri “ Masakan Aku ini hanya Allah yang dari dekat,
demikianlah firman Tuhan ,dan bukan Allah yang dari jauh juga? Sekiranya ada
seorang menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian,masakan Aku tidak
melihat dia? Demikianlah firman Tuhan. Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi? Demikianlah
firman Tuhan (Yer 23:23-24) Seperti kata Solomo, Mata Tuhan ada disegala
tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik. (Ams 15:3). Jadi kita mengetahui
bahwa surga merupakan tempat kediaman Allah yang resmi, tetapi sebagai pemilik
dan penguasa alam semesta Allah dapat berada dimana saja di senatero jagad raya
ini. Perbedaan antara hadirat umum Allah dengan hadirat khusus-Nya ialah Allah
hadir di mana-mana, namun ia memilih untuk menyatakan dirinya dalam suatu cara
yang istimewa di surga dan, kita akan
melihat dalam Bait Suci Surgawi.
5 . Pelajaran ini menanyakan , " Mengapa begitu penting bagi kita untuk belajar mempercayai apa yang tidak kita mengerti? " Apa hubungan pemahaman ini agar kita percaya ? Bisakah kita percaya tanpa kita mengerti ? Berapa banyak kita dapat memahami tanpa mempercayai ? ( Pelajaran hari Minggu ) Allah bersemayan di surga, tetapi hadiratnya ada di mana saja di seluruh alam semesta. Kamahatahuan dan kemahakuasaan Allah memungkinkan segala sesuatu dapat dilakukan-Nya, Sebaliknya kebodohan dan keterbatasan manusia tidak dapat memahami kodrat Allah. Surga sebagai tempat kediaman dan tahta Allah merupakan juga pusat pemerintahan alam semesta. Dari surga Allah mengamat-amati manusia di bumi ini dan menghakimi mereka, dari surga pula Allah mengendalikan seluruh peredaran benda-benda angkasa, Dalam kepintaran manusia bisa mengamati luar angkasa, tetapi tidak bisa memahami pemikiran Allah.
6 . Baca Mazmur 89:14 dan 97:2 . Apa yang diajarkan ayat-ayat ini tentang karakter Allah dan bagaimana aturan-Nya ? Bagaimana kita bisa lebih mewujudkan kebaikan , kebenaran dan keadilan di dunia yang penuh dengan kebejatan , kejahatan dan ketidakadilan ? ( Pelajaran Senin ) Kekuasaan adalah dasar dari pemerintahan, tanpa kekuasaan tak ada yang dapat memerintah. Tahta identik dengan kekuasaan dan kedaulatan. Allah adalah Raja seluruh bumi sehingga semua manusia wajib memuji Dia (Maz 47:6-9), yang memiliki kemegahan dan kekuatan abadi (Maz 93:1-2), bertahta disurga dan berkuasa atas segala sesuatu (Maz 103:19) berarti kekuasaan-Nya bersifat mutlak dan menyeluruh. Tidak ada bagian apapun di alam ini yang tidak termasuk dalam genggaman kekuasaan-Nya, termasuk kekuasaan atas ruang dan waktu.Allah sebagai pencipta , dan sebagai pencipta maka Allah memiliki kekuasaan atas segala ciptaan-Nya, tanpa harus bergelar Raja. Jadi kekuasaan Allah berdasarkan kepemilikan –Nya melalui penciptaan, sehingga pemerintahan Allah tidak mengenal kepemilikan pribadi dalam hal apapun diluar diri-Nya. Allah menjalankan pemerintahan-Nya berazaskan “kebenaran dan Keadilan”.
7 . Bacalah Wahyu 4 dan 5 . Gambaran yang terkait dengan tempat kudus Apa yang Anda temukan dalam bagian ini? Apakah gambaran-gambaran ini memberitahu kita tentang tempat tinggal surgawi Allah kita? ( Pelajaran hari Selasa ) Pasal 4 dan pasal 5 dari kitab Wahyu merupakan bagian ketiga dari kitab Wahyu. Dimana mentuturkan tentang Tahta di Surga (pasal 4), Tujuh Gulungan Kitab Bermeterai (5:1-5), dan Anak Domba yang tersembelih (5:6-14). Sesuai keterangan Yohanes Pewahyu, penulis,penglihatan yang disaksikan ini menyingkapkan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi nanti. Penglihatan ini mirip yang dialami oleh Yesaya (Yes 6:1-8) dan nabi Jehezkiel (Yeh 1:26-28) ketika menyaksikan pemandangan tahta Allah di surga. Yaitu tentang ruang tahta di surga adalah sebuah penglihatan tentang Biat Suci surgawi. Suasana di sekitar tahta Allah adalah suasana penyembahan. Meyembah Allah adalah tema utama dari peribadatan di dunia maupun di surga.
8 . Baca Wahyu 5: 5-6 . Bagaimana dan apa yang diatasi dengan salib Kristus ? Bagaimana salib menjadikan Yesus " layak ? " ( Pelajaran hari Selasa ) Tokoh sentral dari kitab Wahyu adalah Yesus Kristus. (Anak Domba) yang merujuk kepada upacara pokok Bait Suci dalam peribadatan bangsa Israel purba, sejak di tengah perjalanan di padang gurun sampai setelah bermukim di tanah perjanjian Kanaan, yaitu upacara mengorbankan seekor anak domba yang tidak bercacat sebagai ritual yang melambangkan kematian Anak Allah yang dijadikan kurban Penebus dosa manusia. Akhirnya Anak Domba di sembelih dalam Wahyu 5 tentu saja mengacu kepada kematian pengobanan Kristus,Kristus, Anak Domba itu satu-satunya pengantara dari keselamatan ilahi dan dianggap layak oleh karena kemenangan-Nya (Wah5:5), pengorbanan-Nya (Wah 5:9,12) dan keilahian-Nya (Wah 5:13) Apa yang kita lihat dalam dua pasal ini,yang ber pusat di sekitar tahta Allah, adalah suatu gambaran dari pekerjaan Allah bagi keselamatan umat manusia.
9 . Pelajaran di sini mengatakan bahwa " Kristus telah mati sebagai pengganti kita ? " Apa yang Anda ketahui dengan hal ini? Apakah Anda mempunyai frase yang berbeda ? ( Pelajaran hari Selasa ) Allah tidak menyayangkan Putra-Nya sendiri, tetapi menyerahkan Dia kepada kematian karena pemberontakan kita dan meninggikan Dia kembali demi pembenaran kita. Melalui Kristus kita bisa menyampaikan permohonan-permohonan kita di tahta kasih karunia. Melalui Dia, seperti kita yang tidak layak, kita bisa memperoleh semua berkat rohani. Apakah kita datang kepada-Nya , supaya kita boleh memiliki hidup?( Testimonies for the Chuch 5:221)
10 . Dalam Perjanjian Lama Allah sering digambarkan sebagai seorang hakim . Apakah ini menceritakan kepada kita tentang Tuhan ? ( Pelajaran Rabu ) Alkitab menceritakan kepada kita bahwa Allah memiliki berbagai kapasitas dalam berurusan dengan manusia, salah satunya adalah sebagai hakim yang adil (Maz 7:12; 9:5; 2Tim 4:8). Diseluruh alkitab ada 76 ayat yang menyebutkan Allah adalah hakim. Sebagai hakim Allah akan mengadili baik orang yang benar maupun yang tidak adil, karena untuk segala hal dan segala pekerjaan ada waktunya (Phk 3:17) dan dia juga akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati (2Tim 4:1).
Bilamana Allah menghakimi ruang tahta
berubah menjadi ruang pengadilan, dan tahta surgawi menjadi kursi pengadilan.
Ia yang bertahta itu adalah Dia yang menghakimi (lihat Maz 9:4-8) sebuah konsep
yang dikenal di Tumur Dekat pada zaman purba dimana raj-raja sering berfungsi
sebagai para hakim. Perpaduan klasik dari ruang tahta dan pengadilan muncul
dalam Daniel 7:9-14 yaitu untuk membenarkan orang saleh dan vonis hukuman bagi
musuh-musuh Allah. Karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera
dilaksanakan ,maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat (Pkh 8:11).
Tanggap Allah “Apabila Aku menetapkan waktunya,Aku sendiri akan menghakimi
dengan kebenaran (Mzm 75:3) Allah bekerja dalam jadwalnya sendiri.
11 . Baca Wahyu 01:12 - 20 , 08:02 - 6 , 11:19 dan 15:05 - 8 . Apakah citra kudus muncul dalam bagian ini ? Apa ini perkembangan adegan kudus yang memberitahukan kepada kita tentang surgawi yang kudus ? ( Pelajaran hari Kamis ) Posisi Yesus di “sebelah kanan Allah adalah posisi pendelegasian otoritas,atau posisi pelaksana kewenangan. Posisi ini diperoleh Yesus setelah seluruh Kuasa dan Kekuatan ditaklukkan kepada-Nya (1 Ptr 3:22) dan segala sesuatu telah di tahlukkan-Nya di bawah kaki-Nya ( 1 Kor 15:17). Kristus bukan hanya berbagi kekuasaan dengan Allah ,melainkan sebagai Pembela bagi kita (Rm 8:34). Peran pembela hanya dapat dilakukan oleh Yesus sendiri sebab Dia yang sudah mati di kayu salib sebagai kurban penebus dosa manusia. Yesus juga sebagai Imam besar (Ibr 9:24).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar